Tuntutan gaya hidup sehat menjadi kebutuhan saat ini. Dalam masa
modern ini, banyak orang terbiasa melakukan sesuatu secara instan. Salah
satu contohnya, dulu menuju ke suatu tempat, masih banyak orang yang
mengandalkan transportasi umum atau naik sepeda. Mereka masih sempat
untuk menggerakkan badan, minimal dengan berjalan kaki.
Sementara saat ini, banyak keperluan yang dulunya membutuhkan
aktivitas fisik digantikan dengan kemudahan teknologi. Misalnya, urusan
bayar listrik atau transfer uang, kini bisa dilakukan dengan internet
banking.
Situasi serba instan juga ditemui pada persoalan makan. Kebiasaan
mengonsumsi fast food, yang juga disebut junk food, justru membudaya.
Makan di gerai franchise restoran cepat saji dianggap sebagai pilihan
orang masa kini. Walhasil, demi gengsi, banyak yang lebih menyukai
makanan restoran tersebut dibanding memasak sendiri. Justru kalau
terlalu sering berhadapan dengan makanan instan, akan merusak gaya hidup
sehat yang didambakan.
Tahukah Anda? Salah satu zat yang ditanam pada tubuh jika sering
mengonsumsi makanan cepat saji adalah kolesterol jahat (LDL). Makanan
ini rata-rata mengandung lemak trans tinggi. Inilah jenis lemak yang
sangat membahayakan tubuh dengan melakukan penyumbatan di pembuluh
darah. Pada orang yang tidak menerapkan gaya hidup sehat secara
keseluruhan, keberadaan kolesterol tinggi meningkatkan risiko terkena
serangan jantung koroner dan stroke.
Kebutuhan gaya hidup sehat tidak lepas dari kebutuhan tubuh untuk
bergerak. Bisa dikatakan, aktivitas bergerak sangat diperlukan jika Anda
ingin sehat. Banyak bergerak berarti membantu tubuh melancarkan
metabolisme. Orang yang cenderung kerap beraktivitas di belakang meja
dan jarang bergerak, kemungkinan memiliki banyak risiko kesehatan.
Contohnya, kolesterol dan lemak lain yang tersimpan dalam tubuh,
tidak bisa langsung terpakai. Timbunan lemak semakin menumpuk di tubuh.
Sementara itu, dalam kasus lain, orang yang banyak duduk berpotensi
mengalami masalah ginjal. Risiko bertambah tinggi jika sering kurang
minum. Sebuah studi juga mengatakan, orang yang lebih banyak duduk bisa
terserang emboli paru. Jadi, kalau memang ingin menerapkan gaya hidup
sehat, beraktivitas fisik harus dijadikan kebiasaan.
Aktivitas fisik tidak hanya berhenti pada olahraga. Ini meliputi
berbagai aktivitas yang melibatkan tubuh untuk bergerak. Untuk orang
yang bekerja di belakang meja, menyempatkan waktu sementara untuk
berdiri dan berjalan-jalan di sekitar tempat kerja mungkin bisa
dipertimbangkan. Atau, Anda yang tiap hari lebih sering bekerja dengan
terjun ke lapangan, itu sudah mendukung gaya hidup sehat. Sementara
untuk berolahraga, sesuaikan dengan kemampuan fisik untuk menimbang
jenis olah raga yang Anda lakukan.
Gaya Hidup Sehat dengan Pola Makan Sehat
Mengontrol makanan itu perlu. Menakar makanan yang masuk ke perut
bukan hanya tentang porsinya. Dalam gaya hidup sehat, pemilihan menu
yang sehat juga perlu disusun agar diperoleh nutrisi yang diperlukan
oleh tubuh. Setiap orang punya kebutuhan nutrisinya sendiri yang berbeda
dengan orang lain.
Soal porsi makan, hal yang perlu diperhatikan adalah asupan kalori.
Dalam gaya hidup sehat sebaiknya bisa menyeimbangkan antara kalori yang
masuk dengan yang terpakai. Oleh karena itu, perhatikan asupan kalori
yang dibutuhkan tubuh dengan aktivitas harian. Kebutuhan kalori pekerja
lapangan lebih besar dibanding karyawan kantor yang banyak di belakang
meja. Porsi yang dibutuhkan masing-masing juga beda.
Kalau dilihat dari komposisinya, kebutuhan karbohidrat sekitar 60-70
persen. Sementara untuk protein 10-15 persen, dan lemak 20-25 persen.
Sisanya, lengkapi dengan kebutuhan vitamin dan mineral. Penting juga
untuk diperhatikan, lebih baik makan seperlunya dan teratur,
dibandingkan makan porsi besar tapi jarang
Terkait pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi, tetap harus
memerhatikan kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan nutrisi
spesifik. Jangan lupakan untuk mengonsumsi serat dari buah dan sayuran.
Pastikan semua dikonsumsi secara tepat. Salah satu indikator telah berhasil menerapkan
gaya hidup sehat
dari sisi makanan adalah indeks massa tubuh (body mass index) berada
dalam poin yang normal, yaitu antara 19-25. Meski begitu, indikator
kesehatan lain juga perlu dilakukan check-up, seperti gula darah,
tekanan darah, kadar kolesterol, dan sebagainya.
Olahraga Sebagai Bagian Gaya Hidup Sehat
Olah raga menjadi salah satu bagian dari gaya hidup sehat, terutama
untuk urusan hidup penuh gerak. Berolahraga berarti memberikan sebagian
porsi waktu dalam 24 jam untuk melakukan gerakan tertentu bagi tubuh.
Pilihan berolahraga sangat banyak. Mulai dari yang paling murah, yaitu
jalan dan lari, hingga yang perlu mengeluarkan duit seperti golf.
Sebenarnya waktu yang diperlukan untuk melakukan gaya hidup sehat
satu ini cukup singkat. Para ahli menganjurkan, sebisa mungkin dalam
satu hari berolahraga minimal 30 menit. Hitungan waktu ini termasuk
ditambah kegiatan lain yang memerlukan gerakan fisik.
Sementara itu, seorang ilmuwan dari Taiwan memberikan patokan minimal
waktu berolahraga lebih singkat lagi. Anjuran berolahraga bukan lagi 30
menit per hari, tetapi cukup 15 menit tiap hari untuk mendapatkan umur
tiga tahun lebih lama. Chi Pang Wen, peneliti dari Lembaga Penelitian
Kesehatan Nasional Taiwan, mendapatkan hasil ini setelah memelajari
kondisi fisik 416 ribu relawan selama 13 tahun. Dengan hasil ini,
tentunya menerapkan gaya hidup sehat dari jalan berolahraga semakin
mudah dilakukan.
Namun, jangan sembarangan memilih jenis olah raga. Faktor umur, fisik,
dan riwayat kesehatan harus dipertimbangkan. Sesuaikan olah raga menurut
kemampuan. Memaksakan diri melakukan olah raga berat atau melakukannya
dengan berlebihan, justru bisa mengakibatkan sesuatau yang fatal. Bukan
gaya hidup sehat yang didapatkan, namun jalan menuju kematian.
Kasus beberapa artis yang meninggal saat berolahraga bisa menjadi
pelajaran. Penyebab serangan jantung sewaktu berolahraga dipicu oleh
peningkatan ritme detak jantung dan tekanan darah. Pada orang yang
jarang berolahraga atau dalam tubuhnya terkandung kolesterol tinggi,
kondisi itu bisa memicu serangan jantung mendadak.
Olahraga yang baik adalah yang terukur sesuai kemampuan pelakunya.
Sekali pun berolahraga menjadi bagian gaya hidup sehat, untuk
melakukannya juga butuh perhitungan. Barangkali untuk amannya,
konsultasikan masalah jenis pilihan olahraga kepada dokter Anda.
Depresi Bukan Bagian Gaya Hidup Sehat
Pikiran yang tertekan menjadi penghalang dalam penerapan gaya hidup
sehat. Pasalnya, efek stres berlebihan yang berujung pada depresi, bisa
memengaruhi berbagai langkah sehat yang sudah rutin dilakukan. Penyakit
mental ini memberikan sugesti bagi tubuh untuk menolak ajakan merapkan
gaya hidup sehat.
Depresi menyebabkan tubuh memproduksi hormon kortisol yang membuat
rusak memori otak saat jumlahnya sudah jauh di ambang batas normal.
Kekebalan tubuh ikut menurun, detak jantung meningkat, dan tekanan darah
menjadi tinggi.
Selain itu, hormon stres bisa memicu organ hati untuk memproduksi
gula darah berlebih. Akibatnya, risiko terkena penyakit diabetes tipe 2
akan menghadang. Belum lagi efek bagi otot. Sistem muskuloskeletal ikut
kena imbasnya yang mengakibatkan keluhan sakit di kepala, leher, pundak
atau punggung. Hal ini jelas mengganggu program gaya hidup sehat.
Sementara itu, jalan terbaik untuk mengatasi depresi adalah
relaksasi. Stres dalam kadar ringan itu perlu untuk meningkatkan
kekebalan tubuh. Namun, saat kadarnya meningkat, perlu saatnya untuk
mengambil waktu menyibukkan diri dengan hal-hal yang disukai. Ini akan
mengurangi tingkat stres. Hanya saja, tetap salurkan relaksasi ini
dengan kegiatan yang positif.
Gaya hidup sehat dengan memerhatikan kebaikan kondisi mental ini akan
memiliki efek domino untuk memperlancar langkah sehat lain yang sudah
ditempuh. Perpaduan harmonis antara pola makan sehat, gaya hidup penuh
gerak, dan kondisi mental sehat, akan membuat Anda berada dalam kondisi
tubuh yang optimal.
Jika konsisten menerapkannya, berbagai godaan yang tidak sehat masa
kini bisa ditangkal. Lakukan gaya hidup sehat dari sekarang untuk
kebaikan menjalani hidup di masa tua.
Gaya Hidup Sehat dengan Shalat
Akan ada suatu masa di mana perkataan Allah melalui firman-Nya di
Al-Quran terbukti. Dan hal itu terjadi sekarang. Banyak rahasia-rahasia
dalam Al-Quran dibuktikan dengan ilmu pengetahuan, contohnya proses
terciptanya alam semesta.
Melaksanakan perintah shalat wajib hukumnya bagi seorang muslim yang
berusia baligh dan berakal. 17 rakaat yang wajib dilaksanakan sehari
semalam sering kali terasa berat, apalagi bila ditambah shalat sunnah
lainnya. Padahal selain berisi kewajiban, Allah memberikan hikmah yang
luar biasa besar melalui shalat untuk kebaikan manusia, salah satunya
menciptakan gaya hidup sehat.
Manusia seringkali mengeluarkan biaya yang besar demi hidup sehat,
membayar iuran yang cukup besar di pusat kebugaran, mengeluarkan biaya
lebih untuk konsumsi makanan organik, mengucurkan dana ekstra untuk
berbagai suplemen penunjang kesehatan. Padahal dengan melakukan shalat
secara teratur, benar dan ikhlas merupakan sebuah gaya hidup sehat yang
berbiaya murah.
Shalat merupakan perwujudan dari gaya hidup sehat dengan beberapa alasan, antara lain :
- Shalat dilakukan dengan penyatuan mind, body and soul.
Dengan tercapainya kondisi khusyu dan kepasrahan yang mendalam pada yang
Mahakuasa, sistem kekebalan tubuh manusia akan meningkat dan hormon
pemicu stress (kortisol) akan menurun.
- Shalat mensyaratkan kebersihan. Sebelum melakukan shalat terlebih
dahulu disyaratkan untuk membersihkan diri dengan berwudhu. Badan yang
segar akan membuat pikiran lebih tenang sehingga akan meningkatkan
kekebalan tubuh. Penurunan jumlah kuman dalam tubuh juga menyebabkan
peningkatan harapan hidup.
- Gerakan-gerakan shalat mempunyai efek yang luar biasa terhadap
kesehatan tubuh. Hal ini dibuktikan secara ilmiah baik di dalam maupun
luar negeri. Sebagaimana gerakan yoga yang sudah banyak diyakini
mempunyai efek luar biasa terhadap kesehatan organ tubuh, gerakan shalat
juga begitu. Manfaat gerakan shalat antara lain:
- Gerakan takbir merupakan gerakan peregangan otot dada yang berdampak baik pada paru-paru dan jantung.
- Gerakan ruku merupakan gerakan peregangan tulang belakang yang mempunyai fungsi vital bagi tubuh.
- Gerakan I’tidal, yaitu bangun dari ruku memberikan sensasi pijatan pada organ pencernaan.
- Gerakan sujud bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan. Pada saat
bersujud, aliran darah akan mengalir ke otak sebagai organ paling rendah
posisinya. Otak akan mendapat nutrisi secara maksimal sehingga dapat
memaksimalkan kinerjanya.
- Gerakan sujud melibatkan peregangan pada otot perut dan panggul yang berdampak baik pada organ reproduksi pada perempuan.
- Gerakan duduk di antara dua sujud akan menyebabkan peregangan pada
daerah paha dan panggul. Bagi perempuan gerakan ini sangat baik untuk
kesuburan, demikian pula bagi pria karena terjadi pemijatan pada saluran
kemih dan prostat.
Shalat sebagai bentuk integrasi dari gaya hidup sehat merupakan bukti
bahwa Allah memperhatikan setiap aspek dari perintah-Nya untuk kebaikan
manusia.
Gaya hidup sehat mulai dari diri kita sendiri. Berusaha dengan olah
raga, makan makanan bergizi dan menjauhi kebiasaan-kebiasaan yang
merugikan kesehatan bisa membantu Anda menjalani gaya hidup yang sehat.
Sumber: ormitamedia.com